Berita Duka dari Yoyok (Catatan dari redaksi)
Kamis, Juni 26, 2008
, Posted by Andik at 12.15
Innalillahi wa inailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah putri dari pasangan Yoyok-Uchi' bernama Yuna pada hari Rabu, 25 Juni 2008. Almarhum sedianya akan dimakamkan pada hari Kamis 26 Juni 2008 bertempat di TPU Bandulan, MaLang.
Teman-teman IATIP segera berduyun-duyun datang ke rumah duka sesaat setelah menerima SMS berantai. Saya malam itu sempat tersesat gara-gara ke-o'onan saya sendiri yang mblusuk ke Gang.4 Bandulan bukan Gang.6 (alamat yang benar)
.Informan saya saudara hisep telah lebih dulu hadir ditemani Budi, Kakak Pao dan Berizka. Suasana rumah duka sudah mulai ramai oleh pelayat.
Meskipun terlihat terpukul dengan kejadian ini, Yoyok terlihat cukup tabah dalam menghadapi cobaan ini
.Sayang sekali Sang Istri masih belum terlihat di rumah duka Bandulan, kemungkinan Uchi' sedang berada di Dirgantara.
Awalnya tidak banyak yang bisa saya dengar dari Yoyok mengenai musibah yang menimpa keluarganya, alih-alih teman-teman malah asyik masyuk ngobrolin tentang gawean dan kangen-kangenan. Yoyok nampak sedang mempersiapkan bacaan tahlil bersama tetangga dan orang-orang terdekat. Teman-teman yang awalnya berisik dan heboh sendiri akhirnya juga larut membacakan bacaan tahlil untuk almarhum. Selesai bacaan talil berturut-turut kemudian datang owner dari Transvector, Ubed dan Bos Ashitaba, Fikri, bergabung dengan teman-teman yang lebih dulu hadir.
Lagi-lagi temen-temen kemudian larut dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai gawe, lowongan kerja, rencana kawin (hahah ini belum ada sich!
),dan juga pengalaman-pengalaman selama menjalani kehidupan paska sarjana STP. Lhah, kita tahlilan apa reunian sich!? Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan berduka kita kemaren memang tahlilan dan tanpa diduga jadi ajang temu kangen kecil-kecilan. Namun tetap suasana dijaga agar tetap khusuk dan khidmat
.

Teman-teman IATIP segera berduyun-duyun datang ke rumah duka sesaat setelah menerima SMS berantai. Saya malam itu sempat tersesat gara-gara ke-o'onan saya sendiri yang mblusuk ke Gang.4 Bandulan bukan Gang.6 (alamat yang benar)
.Informan saya saudara hisep telah lebih dulu hadir ditemani Budi, Kakak Pao dan Berizka. Suasana rumah duka sudah mulai ramai oleh pelayat.Meskipun terlihat terpukul dengan kejadian ini, Yoyok terlihat cukup tabah dalam menghadapi cobaan ini
Awalnya tidak banyak yang bisa saya dengar dari Yoyok mengenai musibah yang menimpa keluarganya, alih-alih teman-teman malah asyik masyuk ngobrolin tentang gawean dan kangen-kangenan. Yoyok nampak sedang mempersiapkan bacaan tahlil bersama tetangga dan orang-orang terdekat. Teman-teman yang awalnya berisik dan heboh sendiri akhirnya juga larut membacakan bacaan tahlil untuk almarhum. Selesai bacaan talil berturut-turut kemudian datang owner dari Transvector, Ubed dan Bos Ashitaba, Fikri, bergabung dengan teman-teman yang lebih dulu hadir.
Lagi-lagi temen-temen kemudian larut dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai gawe, lowongan kerja, rencana kawin (hahah ini belum ada sich!
.
Rombongan berikutnya yang tiba adalah Daru, Farid, Bella,Ayik , Luki, Salmiah, Riri (yang berjilbab!
Ditengah-tengah acara, saya, Pao dan Ayik mendapat cerita dari Yoyok mengenai sakit yang diderita oleh Yuna. Yuna ternyata menderita penyakit Kanker yang menyerang ginjal dengan stadium lanjut. Awalnya, seperti yang dikatakan Yoyok, Yuna tumbuh seperti gadis cilik biasa yang terlihat sehat-sehat saja. Namun keanehan mulai muncul saat Yuna sakit panas dan ketika menjalani pemeriksaan Yuna diduga memiliki tumor. Tentu saja hal ini mengejutkan Yoyok dan istri dan meski membuat Yoyok sempat sedih dan terpukul namun dengan kompak kedua pasangan suami-istri ini bertekad untuk melakukan apapun yang terbaik untuk merawat Yuna.
" Anak itu titipan Tuhan, jadi tidak boleh sembarangan. Kita saja jika mendapat titipan sesuatu dari Dosen maupun sesorang sebisa mungkin kita jaga, nah apalagi titipan dari Sang Pnecipta, tentu saja kita tidak boleh main-main. Tuhan tentu akan meminta tanggung jawab dari Orang tuanya!" jelas Yoyok mantap. Yoyok pun memberikan petuah-petuahnya kepada kami sesaat sebelum kami beranjak pergi, "Saya sudah mengalami banyak cobaan dan hambatan, ada satu hal yang bisa saya pesankan ke teman-teman sekalian. Hidup itu hakekatnya seperti air mengalir. Tidak peduli air dari kran, air selokan air apa saja hakekatnya satu. Semua akan bermuara ke laut. Artinya bahwa segala sesuatu yang kita alami tu ada masanya kita sebagai manusia tinggal menjalani saja, jika saat ini kita berada di tempat yang kurang enak atau dalam cobaan maka yakinlah bahwa suatu masa nanti kita akan berada di tempat yang lebih baik, ibarat air maka akan selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain." terang Yoyok bijak
Setelah kita berpamitan untuk pulang, Yoyok menyampaikan terima kasih atas perhatian yang teman-teman berikan, Yoyok juga berharap agar teman-teman tetap kompak dan selalu rukun seperti saat ini
Dalam perjalanan pulang Saya, Beriz, Budi dan Kakak Pao mampir dulu ke Pulo Sari. Karena rasanya sayang kalo malam itu ditutup dengan tanpa cangkruk dulu seperti jaman-jaman masih bujang dahulu (lho!?)
Sambil mengunyah nasi goreng campur, Budi berkata "Hisep ki nang ndi to?!jare mau lungo mung sedelok!
Dinginnya malam menutup sua kita pada malam itu. Saya berpisah di perempatan Wilis untuk melanjutkan perjalanan pulang. Dalam hati saya bergumam "hidup ini memang misterius, Tuhan juga misterius, memberikan pelajaran bagi setiap manusia dengan cara-cara yang misterius, agar kita berpikir".
Semoga Yuna diberi kedamaian dan kebahagiaan dengan Sang Pencipta,,di surganya..dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan
Selamat Jalan Yuna,,
(Andik untuk IATIP blog)






Ungkapan duka tak terhingga juga saya sampaikan selaku pribadi sekaligus kawan-kawan yang mungkin masih belum terwakili. Tentang ceritanya Andik, ada koreksi sedikit. Saya dan Mayang hadir lebih dulu daripada rombongannya Daru, Bella, Danang, dkk.
Perlu ditambahkan juga, sakit kanker yang diderita berjenis saraf (neuroblastoma. Kanker ini memang sering ditemukan di antara umur 0-4 tahun dan anak laki-laki lebih banyak daripada anak perempuan. Umumnya kanker ini lebih banyak ditemukan pada kelenjar anak ginjal yang pada masa embrional dibentuk dari sel-sel saraf primitif.
Dikutip dari combiphar.com, dijelaskan bahwa neuroblastoma dapat memberikan banyak gejala yang bergantung pada letak tumor. Biasanya gejala awal sulit diketahui. Bila timbulnya di daerah leher atau dalam rongga dada, dapat menyebabkan bola mata menonjol, kelopak mata turun dan pupil melebar.
Bila terdapat di tulang belakang dapat menekan sumsum tulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan yang progresif. Tumor di daerah perut akan teraba bila sudah cukup besar, dapat pula menyebabkan patah tulang tanpa sebab, mengakibatkan penderita pincang mendadak.
Overal, penyakit seperti ini memang sulit dideteksi sedari dini sebab anak juga jarang menyampaikan keluhan. Memang benar, peran yang paling susah adalah sebagai orang tua. Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa. Sudah sepatutnyalah dijaga dengan sebaik-baiknya.
Buat Yoyok-Ucik dan keluarga, semoga selalu diberikan kesabaran, ketabahan, serta perlindungan oleh Yang Maha Kuasa.