::Sorry Under Construction..We'll be back to you Soon ::
ADVerTisement Available (Contact : andik.kurniawan@ymail.com)
Latest News

Kapankah FTP Punya Gedung Bagus?

Selasa, Februari 19, 2008 , Posted by abhim at 17.21








Sabtu malam, tanggal 16 Februari 2008, saya bersama seorang kawan, Atika bertandang ke Fakultas Kedokteran Unibraw. Tujuan kami untuk meliput acara peresmian Gedung Pusat Kedokteran setinggi 7 lantai yang mulai dibangun pada 2006 silam. Berdasarkan penuturan dekan FK, dr Samsul Islam, pembangunan gedung ini menelan dana mencapai sekitar 17,5 miliar yang diambil dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Terbagi atas dua tahap dimana tahap pertama berupa pembangunan struktur dengan desain antigempa pada periode 16 September – 29 Desember 2006. Sedangkan, tahap kedua berupa finishing selama 180 hari, antara 21 Juni – 19 Desember 2007. Dengan luas total 10.346,7 m2 menjadikan gedung FK ini sebagai gedung termewah dan tercanggih di antara yang lainnya.


Seusai acara pembukaan yang ditandai penandatanganan prasasti oleh Rektor Unibraw, Prof Dr Ir Yogi Sugito beserta dekan FK, dr Samsul Islam serta pengguntingan pita oleh Ibu Eny Sugito, para hadirin dipersilakan untuk meninjau ruangan di gedung tersebut. Para rombongan lalu menyaksikan ruangan demi ruangan setiap lantainya. Dimulai dari lantai enam, tersedia ruang auditorium, ruang komite, ruang seminar, hingga ruang tunggu persiapan. Dinding seluruh ruangan ini dilapisi papan khusus yang mampu berfungsi sebagai peredam suara. Di lantai lima, terdapat ruang para pimpinan. Mulai dari dekan, pembantu dekan, ketua program studi, administrasi umum, staff, serta roof garden. Yang menarik, desain untuk ruangan dekan dan para pembantu dekan dibuat berbeda. Semuanya tampak sangat mewah dan luks. Seperti menonton griya unik di acara televisi. Ruang dekan cukup lapang dengan fasilitas menunjang. Ruang pembantu dekan satu berwarna hijau pupus, ruang PD II berwarna merah marun, sedangkan ruang PD III berwarna ungu anggrek. Tata letak maupun pemilihan warna dilakukan cermat, sedetail mungkin. Tentu saja untuk menyegarkan mata serta memberikan efek nyaman, serasa di rumah sendiri. Selain itu, ruang administrasi juga cukup cantik. Para rombongan tak henti-hentinya berdecak kagum. Ada yang menyeletuk, “Kalau kaya gini, jadi betah di kantor terus. Emoh pulang..” Saya tersenyum, mengiyakan. Bagi yang penasaran, silakan dilihat gambar-gambarnya.



Lanjut, di lantai empat, terdapat ruang kelas, ruang administrasi, lobby serta ruang tunggu. Desainnya standar tapi tetap berkesan elegan. Di lantai dua maupun tiga, hampir serupa. Terdapat ruang PBL (Problem Based Learning), ruang administrasi, ruang perlengkapan, serta ruang tunggu. Yang terakhir, lantai pertama terdapat ruang laboratorium bahasa Inggris, ruang komputer, kantin, musholla, UKM serta kamar mandi. Gedung ini juga dilengkapi fasilitas pendukung, seperti sistem penginderaan kebakaran berupa fire alarm yang sempat disimulasikan pada awal rombongan masuk meninjau gedung, transportasi vertikal, plumbing yang terdiri atas instalasi listrik, air, serta sampah, sistem informasi manajemen yang mengelola data terpusat, hotspot, televisi, dan telepon. Tak cukup lagi? Ada pula penangkal petir elektrostatik yang mampu menetralisir muatan listrik sehingga petir gagal menyambar dalam radius 200 m2.

Bagaimana? Cukup wah dan keren, bukan? Saya tak habis-habisnya mengagumi keindahan masing-masing ruangan. Terutama ruangan para pimpinan tersebut, dekan dan pembantu dekan yang so exciting... Jadi mengiri. Apakah nanti ruang kantorku juga akan seperti itu? Hm, I hope so.. Usai peninjauan seluruh rombongan berikut hadirin dipersilakan untuk ramah tamah alias makan bersama. Selanjutnya, menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan dalang sebanyak tiga orang yang beraksi berbarengan. Semuanya dari Kedokteran sendiri. Acara ini bisa dinikmati secara bebas oleh masyarakat luas beserta undangan. Mulai pukul 21.00, diperkirakan akan selesai dini hari sekitar pukul 03.00. Sementara aku, puas memotret dan wawancara, akhirnya pamit. Undur diri. Nonton wayang kulit? Pengin juga. Tapi, harus mengantar kawan pulang ke kosnya. Tak baik, pulang malam-malam. Apa kata tetangga? Hehe...

Sambil menyusuri gedung-gedung di kampus tercinta ini, ingatanku membayang pada gedungku sendiri. Fakultas yang lainnya berlomba-lomba mendirikan gedung baru, bagaimana dengan FTP? Boro-boro, gedung baru, jurusan saja masih belum terintegrasi dengan sempurna. Fakultas juga masih terpisah. Kemahasiswaan sudah mulai dipindah, akademik masih di gedung lama. Sementara jurusan TIP? Ruang kelas memang cukup luas. Tapi, LCD seringkali harus mengantri ketika ada mata kuliah bersamaan. Sudah mulai ada pembenahan, serta penambahan fasilitas buat mahasiswa. Tapi, sebenarnya yang lebih penting lagi bukan hal itu. Melainkan, peningkatan pada kualitas civitas akademikanya. Mulai dari mahasiswa, dosen selaku pendidik dan pengajar, serta pegawai dan karyawannya. Seluruhnya harus terintegrasi menciptakan kualitas yang bagus dalam fungsi tiga pilar. Yakni, aspek pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Percuma juga punya gedung bagus, jika kualitasnya jelek. Tapi, bukan berarti gedung juga jelek. Tegasnya, fasilitas juga harus dipertimbangkan agar ketiga aspek tersebut bisa terpenuhi dengan baik kualitasnya.

Oh, ya..Pikir saya lagi. Jika FTP punya gedung bagus seperti di FK itu, mahasiswanya bayar SPP berapa ya? Jangan-jangan jadi Rp 10 juta per semesternya? Wah-wah... Standar kedua fakultas ini cukup jauh jika hendak diperbandingkan. Jika mau komparasi, lebih baik dengan fakultas agrokompleks yang lainnya. Jangan FK, FIA, ataupun FE yang sebentar lagi juga hendak dilakukan peresmian. Dengar-dengar juga, PIS juga hendak melaksanakan peletakan batu pertama. Boleh juga, persaingan ini. Tapi, harapannya juga. Jangan sampai pembangunan gedung ini pada akhirnya membuat para penentu kebijakan, seperti dekan beralasan untuk menaikkan uang gedung mahasiswanya. Percuma juga kan? Mending kuliahnya outdoor saja, daripada di dalam kelas tapi tidak bisa membayar SPP...Setali tiga uang jadinya.


Regards,
Abhiem

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar